Pos-pos oleh rakakun22

Danau Mematikan – “Nyos Lake”

Danau Nyos, danau luas yang terdapat di kawasan Kamerun, Afrika Barat. Kedalaman danau ini mencapai 157 m dengan bagian terdalamnya 208 meter. Ada banyak penduduk yang tinggal dilembah di sekeliling danau Nyos.

Namun, pada tahun 1986, terjadi keanehan di pemukiman penduduk itu. Sekitar 1700 orang meninggal secara mendadak dan bersamaan. Yang lebih anehnya, semua penduduk yang meninggal itu tewas dalam posisi ketika sedang melakukan pekerjaan sehari-hari.

Ada yang tewas sambil memompa air, sedang memasak dan ada juga yang tewas ketika sedang meminum segelas air. Beberapa orang yang selamat dari peristiwa itu menceritakan apa yang terjadi pada hari orang-orang tersebut meninggal.

Katanya, pada malam sebelum kejadian itu, udara tiba-tiba terasa hangat dan tercium bau seperti telur busuk. Masyarakat tidak terlalu memperdulikan kejadian itu. Dan tiba-tiba keesokan paginya, banyak mayat yang bergelimpangan ketika mulai sibuk dengan aktivitas harian mereka.

Tidak ada yang tahu pasti apa yang menjadi penyebab kematian yang aneh itu. Namun para ahli menemukan, kalau warna air Danau Nyos berubah dari bening menjadi warna oranye terang.

https://i0.wp.com/www.tldm.org/News12/LakeNyos1.jpg

Untuk mencari jawaban, para ahli kemudian meneliti Danau Craten di Oregon. Danau ini adalah danau terluas nomor tujuh di dunia. Luasnya mencapai 50 km persegi dengan kedalaman 594 meter. Sehingga digambarkan kalau Empire State dimasukkan ke danau ini, pasti akan tenggelam.

Danau Craten menampung sekitar 19 triliun liter air. Sekitar 7700 tahun yang lalu, Gunung Mazame di tempat itu meletus dan melemparkan puncak gunungnya. Kawah inilah yang kemudian membentuk Danau Craten.

Namun, ternyata aktivitas gunung Mazame masih tetap mempengaruhi danau tersebut. Karena dibawah danau ternyata masih terdapat kolam-kolam bekas magma yang masih tetap panas.

Para ahli menemukan bahwa suhu air di dasar danau lebih hangat beberapa derajat, kadar garamnya juga sepuluh kali lebih pekat dan mengandung banyak CO2. Lalu CO2 ini kemudian merembes dari celah-celah kerak bumi dan menuju ke kawah yang kini telah menjadi danau.

Namun, keberadaan air telah menghalangi CO2 itu naik ke udara. Kalaupun ada sedikit yang terlepas, masih bisa hilang terbawa hembusan angin. Sehingga tidak terlalu membahayakan.

Proses pergantian musim juga sangat mempengaruhi. Pada musim dingin, perputaran air akan terdorong ke bawah karena suhu dibawah lebih hangat. Sebaliknya pada musim panas, perputaran air akan naik ke atas.

Siklus inilah yang kemudian membuat munculnya lapisan-lapisan air yang berbeda kadar kepadatannya. Lapisan air yang paling bawah lebih pekat daripada yang diatas. Di lapisan air yang paling bawah inilah CO2 yang mengalir dari dasar bumi itu tertahan.

CO2 tidak bisa naik lebih tinggi karena perbedaan kepekatan air di lapisan atasnya. Sehingga berkumpul dan terakumulasi selama puluhan tahun dan menjadi sangat banyak di lapisan air yang paling bawah.

Fenomena ini kemudian ditemukan juga pada Danau Horseshoe yang berukuran lebih kecil dari Danau Craten. Pohon-pohon yang tumbuh di sekitar danau itu mengering dan akhirnya mati.

Setelah diselidiki, ternyata kadar CO2 di danau ini mencapai 100 ton/hari dan meresap ke tanah. Inilah yang membuat pohon-pohon di sekitarnya mati. Para ahli kemudian melakukan percobaan dengan menggali sedikit tanah di tepi danau itu lalu mencoba menyalakan api.

Namun, akibat pekatnya kadar CO2 nya, api langsung padam begitu didekatkan dengan tanah. Ternyata akumulasi CO2 yang sudah sangat banyak di danau itu akhirnya meluap dan menyebabkan danau itu menjadi sangat berbahaya.

Namun, kadar CO2 di Danau Horseshoe tidak terlalu membahayakan manusia, karena batas kadar yang membahayakan adalah 1,75 juta ton. Dan ini hanya akan terjadi pada peristiwa gunung meletus.

Penemuan-penemuan inilah yang kemudian membantu para ahli untuk bisa menyimpulkan apa yang terjadi di Danau Nyos. Malam hari sebelum peristiwa itu, ada sebuah tebing di tepian danau, runtuh dan masuk ke air.

Diperkirakan reruntuhan tebing ini telah menggoncang lapisan-lapisan air. Sehingga lapisan paling dasar yang dipenuhi dengan CO2 menjadi pecah dan mengalirkan CO2 dalam jumlah besar ke permukaan danau.

Keesokan paginya aliran CO2 ini kemudian memasuki wilayah pemukiman penduduk. Dan karena CO2 tidak berwarna dan tidak berbau, penduduk tidak menyadari kedatangannya. Itulah yang menyebabkan banyak penduduk yang tewas ketika sedang mengerjakan kegiatan hariannya.

CO2 ini seperti pembunuh yang mengintai diam-diam. Mungkin hanya segelintir orang saja yang menyadari adanya bahaya tak kasat mata yang terdapat di dasar danau yang terlihat sangat indah di permukaannya itu.

Tanpa mereka sadari, mereka elah menghirup CO2 yang berasal dari lapisan paling dasar danau, yang telah terakumulasi selama puluhan tahun. Dan banyak sekali orang yang meninggal karena itu.

All About Suntik Vitamin C

KOMPAS.com“Saya pernah membaca artikel yang bilang suntik vitamin C dapat memutihkan kulit. Benarkah? Sebenarnya, apa manfaat suntik vitamin C? Tolong jelaskan juga golongan vitamin C yang efektif dan frekuensi pemakaian yang aman.” (Ida Nurulhuda, via e-mail)

Menurut dr Shahnaz Nadiayusharyahya, SpKK, dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, salah satu fungsi vitamin C adalah sebagai antioksidan, namun sampai sekarang belum terbukti secara ilmiah dapat memutihkan kulit. Lewat suntikan, vitamin C bisa diberikan dalam dosis tinggi tanpa menyebabkan iritasi lambung. Ini bedanya dengan pemberian secara oral. Namun bila dilakukan oleh orang yang tidak kompeten dan tidak sesuai prosedur, suntikan apapun dapat menimbulkan emboli (penyumbatan pembuluh darah).

Konsumsi vitamin C yang dianjurkan adalah 40-90 mg per hari, yang sebenarnya dapat dicukupi dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Sumbernya dari sayur dan buah-buahan segar. Asupan vitamin C yang berlebihan dapat menyebabkan diare dan gangguan pada ginjal, bila dikonsumsi dalam jangka panjang.

 

__________________________

Kompas.com – Terpikir untuk melakukan suntik vitamic C setiap hari? Sebab katanya, suntik vitamin ini bisa menghindari kita dari berbagai penyakit? Benarkah demikian?

Sebelum menjawab rasa penasaran kita, dr. Alyya Siddiqa, Sp.FK., spesialis farmakologi dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai konsumsi vitamin C.

Lazimnya, vitamin ini diberikan secara oral dengan dosis 500 mg sampai 1 gr per hari. Ini untuk melengkapi yang sudah didapat dari makanan. Sedangkan pemberian vitamin C melalui tindakan suntik langsung melalui pembuluh darah menyebabkan vitamin berada dalam aliran darah hingga 100 persen. Sementara pemberian secara oral menyebabkan formulasinya mengalami perombakan, sehingga tidak utuh lagi.

Untuk dosis vitamin C melalui suntikan, dr.Alyya menjelaskan, biasanya dalam dosis besar. Bahkan dapat mencapai 10 gr per hari. Berbagai penelitian menduga, vitamin C dapat membunuh sel kanker, namun tidak mengganggu sel sehat. Namun menurut dr. Alyya, hal ini masih dalam tahap penelitian. Termasuk pernyataan yang menyebutkan, dosis besar tidak menimbulkan efek samping pada pasien yang tidak mengalami gangguan fungsi ginjal.

Itu mengapa, dr. Alyya yang juga anggota dewan penasehat Prevention ini, mengingatkan kepada kita yang terpikir untuk melakukan suntik vitamin C, agar mengerti betul apa yang membuat kita harus mendapatkan tindakan tersebut. Dan pertimbangan itu sebaiknya didapat dari referensi seorang ahli, dalam hal ini adalah dokter yang memang dapat menganalisa seberapa banyak vitamin C yang kita butuhkan. Plus berapa kali dalam sebulan seharusnya kita mendapatkan suntikan tersebut. “Sebab sesuai kebutuhan bukan berarti dapat diberikan sesering mungkin,” demikian dr. Alyya menegaskan.

 

___________________________

KOMPAS.com – Berniat melakukan suntik vitamin C? Anda harus tahu lebih dulu fakta-fakta berikut ini, agar Anda mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

1. Suntik vitamin C memberikan kadar cukup tinggi di dalam darah, tetapi jumlah tersebut akan diserap ke berbagai organ dan hanya sebagian saja yang sampai ke kulit, sehingga efektivitasnya pun dapat bervariasi pada setiap orang.

2. Untuk mendapatkan hasil maksimal pada kulit, tindakan suntik vitamin C seringkali digunakan sebagai terapi tambahan dari perawatan kulit lainnya. Sedangkan untuk perawatan dan peremajaan kulit agar tetap kenyal dan mulus, sampai saat ini yang mampu memberikan hasil maksimal adalah terapi topikal (terapi dari luar seperti halnya pemberian krim kulit pagi dan malam).

3. Pemenuhan kebutuhan akan vitamin C bisa dilakukan dengan mengonsumsi langsung buah-buahan, suntikan, dan suplemen. Ketiganya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Melalui suntik vitamin C tubuh dapat memperoleh dosis tinggi langsung ke dalam darah. Hanya saja, tidak seluruh vitamin C dosis tinggi itu akan terserap oleh tubuh. Sisanya akan tetap terbuang melalui urine. Sebaliknya, meski dosisnya tidak tinggi, dengan mengonsumsi makanan atau buah-buahan yang kaya vitamin C, tubuh mendapatkan vitamin dan nutrisi lainnya (seperti vitamin E dan A) yang dapat memperkuat kerja vitamin C. Suplementasi vitamin C memang sebaiknya diberikan secara kombinasi dengan vitamin dan nutrisi lainnya.

4. Sebelum dilakukan suntik vitamin C, sebaiknya pastikan bahwa fungsi ginjal dan hati pasien normal, serta tidak ada riwayat alergi terhadap vitamin tersebut. Fungsi ginjal dan hati sangat berpengaruh pada penyerapan vitamin C.

5. Suntik vitamin C dengan dosis 2-5 gr lewat intravena (pembuluh darah), dapat dilakukan seminggu sekali atau dengan jarak interval lebih lama (bergantung pada penilaian dokter). Tak ada patokan khusus, apakah perlu dilakukan secara paket atau tidak, melainkan akan dilihat kebutuhan dan indikasinya.

Hasil penyuntikan vitamin C akan bervariasi pada setiap individu. Terapi sebaiknya dihentikan bila muncul efek samping atau bila hasilnya tidak cukup signifikan. Efektivitas terapi dapat dilihat dari kulit yang lebih kencang, kenyal, dan cerah setelah mendapatkan terapi ini dalam waktu tertentu.

6. Vitamin C cukup aman digunakan oleh sebagian besar orang. Kalaupun ada, keluhan yang biasanya muncul adalah diare dan kembung. Kekhawatiran bahwa pemberian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan batu ginjal pun tidak relevan karena banyak laporan ilmiah membantahnya. Terapi dengan vitamin C tidak menyebabkan pembentukan batu ginjal. Bahkan pemberian sampai 10 gr per hari tidak menunjukkan tanda-tanda pembentukan batu ginjal.

Meski begitu, setelah disuntik vitamin C dosis tinggi, seseorang dianjurkan untuk banyak minum. Perlu diketahui, keberadaan vitamin C dosis tinggi dalam tubuh dapat mengganggu penyerapan zat nutrisi lainnya, seperti selenium (salah satu unsur mineral yang penting untuk tubuh), dan copper (enzim penting untuk penyerapan zat besi), sehingga tubuh pun perlu mendapatkan tambahan suplemen zat-zat nutrisi tersebut untuk mengatasinya.